Operators
Polandia
233 PT-91 telah dikirim antara 1995-2002 (232 tank masih beroperasi) dan 38 kendaraan support yang berbasis hull T-72/PT-91 (29 WZT-3M, 8 MID dan 1 purwarupa PZA Loara). Pada awal pengenalan PT-91, Staff Jenderal Polandia mengharapkan semua brigade dari 11th Armored Cavalry Division dilengkapi dengan PT-91. Saat ini, divisi tersebut memiliki 4 brigade: 10th Armored Cavalry, 15th Armored Cavalry, 17th Mechanized dan 34th Armored Cavalry. Pada 2002, 10th Armored Cavalry menerima tank Leopard 2A4 donasi dari Jerman. Pada 2007, 15th Armored Cavalry dibubarkan dan 17th Mechanized menerima KTO Rosomak pertama. Semua perubahan ini mengijinkan relokasi PT-91 ke divisi lain, menggantikan T-72 yang lebih tua.
Ciri Batalyon PT-91 Polandia dilengkapi dengan 53 tank, yang terdiri dari 4 kompi garis depan dengan masing-masing 13 tank dan 1 tank untuk komandan batalyon. Setiap kompi terdiri dari tiga peleton yang masing memiliki 4 tank dan 1 tank untuk komandan kompi.
Malaysia
Pada Maret 2002, Malaysia mengumumkan keinginannya untuk melakukan pengadaan MBT. Pada 2003, Bumar Labedy membuat 48 PT-91M dan 15 kendaraan support (6 WZT-4, 3 MID-M, 5 PMC Leguan, dan satu tank latih pengemudi SJ-09), amunisi, spare part dan pendukungnya dengan nilai US $370 juta. Tank dikirim ke Malaysia pada 2007-2009. Kesiapan operasionalnya sejak 1 September 2010.
India
Pada April 1999, India memesan 44 WZT-3, yang diikuti dengan 2 pesanan lain pada April 2002 (80 kendaraan) dan Juli 2005 (228 kendaraan) – total keseluruhan 352 WZT3 dipesan. Kendaraan ini digunakan untuk mendukung MBT T-72 dan T-90. Pengirimannya dimulai pada 2001, dan India perencana untuk mengupgrade tank Ajeya Mk1 (nama lokal untuk T-72M1) menjadi standar Ajeya Mk2 dengan menggunakan beberapa element dari PT-91, seperti sistem kontrol penembakan SKO-1T Drawa-T dan mesin PZL-Wola S-1000. Pada Oktober 2011, Kementrian Pertahanan India mengumumkan BEML milik negara akan memproduksi tambahan 204 WZT-3, sehingga total WZT-3 yang dimiliki India menjadi 556 unit.
Georgia
AB Georgia mengupgrade T-72SIM-1 menggunakan sistem kontrol penembakan Drawa-T. FCS (Fire Control System) ini dilengkapi dengan laser range finder dan thermal imaging sensor. Sistem ini sedikit berbeda dengan yang ada di PT-91, komandan menggunakan layar LCD dan bukan eyepiece/lensa (eyepiece gunner sama seperti pada PT-91). Thermal Elbow Sight thermal imaging sensor digunakan dalam tank Georgia sama dengan yang ada pada PT-91 tetapi housing eksternalnya berbeda
PT-91 (Gambar dari: http://www.globalsecurity.org)
Spesifikasi PT-91
Dimensi:
Panjang Keseluruhan: 9,67m)
Lebar: 3,59m
Tinggi: 2,19m
Struktur:
Akomodasi: 3 awak
Berat: 49,9 US Short Ton (45,300kg)
Persenjataan:
1 x Meriam utama 125mm 2A46M (D-81TM)
1 x senapan mesin koaksial 7.62mm PKT
1 x senapan mesin anti-pesawat 12.7mm NSVT
2 x 12 dispenser granat asap
Amunisi:
42 x proyektil 125mm
300 x amunisi senapan mesin anti-pesawat 12.7mm
2,000 x amunisi senapan mesin 7.62mm
24 x granat asap
Powerplant:
Mesin: 1 x mesin diesel ber-supercharger PZL-Wola S-12U yang menghasilkan 850 tenaga kuda, 1 x mesin diesel PZL-Wola S-1000 yang menghasilkan 1,000 tenaga kuda (PT-91A).
Performa:
Kecepatan maksimum: 60km/jam
Jarak maksimal: 650 km
Sistem:
Proteksi NBC: Ya
Penglihatan Malam: Ya
Proteksi NBC: Ya
Penglihatan Malam: Ya
Sumber:
en.wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar