LPD Prancis dari kelas Foudre
Sejarah
Pada tahun 1997 galangan kapal Perancis, DCNS, mulai mengkaji rancang bangun kapal angkut amfibi berkemampuan multi-platform yang diberi nama kapal Batiment d'intervensi polyvalent (BIP). Berbagai kajian dilakukan untuk mempelajari, menganalisa dan mengsingkronisasi doktrin operasi amfibi AL Prancis.
Hasilnya, banyak perubahan yang harus dilakukan termasuk merombak doktrin operasi amfibi AL Prancis yang ada guna menyesuaikan dengan situasi dan kondisi sekarang. Perubahan ini didefinisikan dalam sebuah konsep yang diberi nama doktrin CNOA (Concept national des opérations amphibies), lebih kurang maknanya : "Konsep nasional operasi amfibi".
Munculnya konsep baru peperangan amfibi dan perwujudan rancang bangun kapal BIP ini diharapkan mampu memproyeksikan kemampuan operasi amfibi AL Perancis kedepan. Dimana sebelumnya Perancis hanya diperkuat kapal Landing Platform Docks (LPD) dari kelas Foudre (L9011) dan kelas Ouragan (L9021).
Dalam doktrin CNOA ditegaskan bahwa Perancis harus memiliki kapal dengan kapabilitas serang amfibi, angkut pasukan dan kendaraan tempur serta helikopter serang dan pendukungnya. Diharapkan Perancis bisa lebih maju dan mampu mengintegrasikan beragam tugas operasi laut, dimana asas implementasinya berdasarkan kerangka kerjasama NATO's Allied Tactical Publication No.8B (ATP8) dan prosedur operasi amfibi Uni Eropa.
Sementara untuk sarana pendukung udara, doktrin CNOA merekomendasikan pengadaan heli angkut personel, suply logistik, transport dan heli serbu. Rekomendasi ini dibutuhkan untuk mendukung pergerakan seluruh pasukan setara 4 kompi tempur (1.400 personel), termasuk didalamnya 280 ranpur dan 30 heli.
Mobilisasi kekuatan ini ditutut harus mampu mandiri di wilayah operasi, dimana dan kapan pun di seluruh dunia, tentunya dengan memperhitungkan dukungan logistik dan persenjataan selama 10 hari. Juga mampu memobilisasi gerakan pasukan dan segala sarana pendukungnya hingga 100 kilometer melewati garis pantai musuh.
Desain Mistral
Sebelum pembangunan kapal Mistral dilaksanakan, studi kelayakan dan kesiapan industri pertahanan dilakukan dengan merestrukturisasi serta integrasi sistem, saranan dan prasarana yang ada di dalam negeri. Mistral dibangun dengan konsep modular (per-modul), dan beberapa perangkat pendukung di suply dari negara-negara di Uni-Eropa sedangkan kontruksinya oleh galangan kapal dalam negeri, DCNS.
Sebelum Mistral masuk fase produksi, pada tahun 1997 DCNS melakukan kompetisi desain kapal BIP, kompetisi desain ini dikenal dengan nama project Nouveau de chalands de débarquement (NTCD). Dimana spesifikasi desain masih mengacu pada project helicopter carrier bertenaga nuklir Perancis PH-75 yang pernah dibatalkan.
Konstruksi Mistral di bangun per-modul, penggabungan modul bagian depan dan tengah di galangan DCNS, Brest. Juli 2004.
Berdasarkan hasil penyeleksian, ada 4 konsep desain yang layak dan sesuai dengan spesifikasi yang di inginkan NTCD. Salah satu desain dengan kapasitas angkut terbesar adalah BIP-19, desain inilah yang menjadi pemenang dan menjadi dasar pembangunan kapal kelas Mistral.
BIP-19 mempunyai dimensi panjang 190 meter (long flush deck), tinggi 26,5 meter, batas kedalaman 6,5 meter dan bobot sekitar 19.000 ton. Sebenarnya ukuran ini agak melampaui persyaratan yang telah dikonsepkan NTCD.
Tiga desain lainnya dirancang lebih kecil dibanding BIP-19, namun ketiganya memenuhi konsep persyaratan yang ditentukan NTCD. Diantaranya adalah : BIP-13 (bobot 13.000 ton, panjang 151 meter), BIP - 10 (bobot 10.000 ton, panjang 125 meter) dan BIP-8 (bobot 8.000 ton, panjang 102 meter). Desain BIP-8 dibuat berdasarkan kapal amfibi Italia kelas San Giorgio, dengan memodifikasi tambahan landasan dan hanggar helikopter.
Perbandingan kelas Mistral dengan kelas Foudre.
Selanjutnya konsep desain BIP-19 dipelajari dan dideskripsikan kelayakannya oleh beberapa ahli teknik perkapalan yang dibentuk khusus menangani project ini di Saint-Nazaire pada September 2001. Uji kelayakan ini berada dibawah tanggung jawab DCN, Chantiers de l'Atlantique dan DGA (semacam lembaga Litbang di AL Perancis) dibawah pengawasan Kepala Staf Pertahanan Perancis.
Secara paralel konsep BIP-19 disempurnakan dengan beberapa perubahan diantaranya lift utama pesawat di sisi kanan yang bersebelahan dengan landasan utama (seperti kelas Tarawa) dipindahkan ke buritan kapal. Dan posisi lift pendukung diposisikan di belakang superstruktur.
Selama proses kelayakan desain, sebuah model dengan skala 1:120 dibuat dan diuji di terowongan angin, hasilnya kapal kurang stabil menahan crosswinds yang cukup kuat. Ketinggian dan panjang struktur menara juga menciptakan turbulensi di sepanjang dek landasan terbang.
Penampang BIP Mistral
Untuk mengatasi hal ini superstruktur dan badan kapal BIP-19 dimodifikasi untuk meminimalkan efek-efek tersebut menjadi lebih baik.
Pada hanggar debarkasi basah (well-deck) konsep desain BIP-19 mampu menampung 2 hingga 4 kapal pendarat jenis Sabre. Dan dari hasil review BIP-19 tersebut senat Perancis menyimpulkan bahwa sistem peluncur dan recovery pesawat di dek (STOBAR/ Short Take Off But Arrested Recovery) ada di luar lingkup CNOA untuk memodifikasi desainnya.
Kemudian project NTCD berganti nama menjadi Porte-hélicoptères d’intervention (PHI/ helicopter carrier) pada Desember 2001, dan berganti lagi menjadi project Batiment de proyeksi et de commandement (BPC-250). Copyright ALUTSISTA
LHD Mistral, Kapal Serang Amfibi Terbaru Rusia Dari Perancis (II)
LHD Mistral, Kapal Serang Amfibi Terbaru Rusia Dari Perancis (I)
Kamis, 13 Januari 2011
LHD Mistral, Kapal Serang Amfibi Terbaru Rusia Dari Perancis (III)
20.49
ManWithNoBrain
No comments
0 komentar:
Posting Komentar