Daya Tembak
Meriam utama 120mm M256 tank M1A1 dapat menembakkan berbagai jenis amunisi, yang paling dikenal adalah amunisi M829A1 APFSDS-T (amunisi energi kinetis dengan tongkat penetrator panjang, yang terbuat dari uranium, dengan kecepatan peluru dari 1575 m/detik, dan jarak tembak efektif maksimum 3.500 meter, namun dapat menembakkan peluru ke target dengan jarak 4.000 meter yang telah berhasil dibuktikan selama Operasi Desert Storm), juga dikenal sebagai "Silver Bullet" pada Desert Storm. Amunisi M829A1 mulai dipakai pada tahun 1991.
Abrams juga memiliki komputer kendali penembakan digital onboard. Data jarak dari rangefinder laser akan ditransfer langsung ke komputer kendali penembakan, yang secara otomatis menghitung solusi kendali penembakan. Solusi ini mencakup 1) pengukuran sudut penembakan, 2) kelengkungan meriam utama diukur oleh sistem referensi laras meriam utama, 3) pengukuran kecepatan angin dari Sensor angin di atap turret dan 4) data dari sebuah Sensor lereng statis pendulum yang terletak di bagian tengah atap turret.
The DU penetrator, right after leaving the gun.
Penetrator uranium memiliki kepadatan dua setengah kali lebih besar dari baja dan memberikan karakteristik penetrasi tinggi, dan efek "pyrophoric". Ketika DU penetrator menembak/menghantam lapis baja milik tank, baik penetrator maupun bajanya, sebagian mengalami pencairan di bawah tekanan yang luar biasa. Setelah baja telah berlubang, bagian dari penetrator yang belum mencair, bersama dengan baja yang mencair dan fragmen menembus dan merusak bagian dalam tank. Hal ini biasanya menyebabkan kebakaran, dan jika mencapai tempat penyimpanan amunisi di dalam tangki, dapat mengakibatkan ledakan ledakan besar.
Meriam utama 120mm M256 baru, dapat menembakkan amunisi M829A1 APFSDS-T (Armor Piercing, Fin Stabilized Sabot and Tracer) "Silver Bullet" yang sangat sukses melawan Tank buatan Soviet dan Cina selama Operasi Desert Storm. Amunisi lainnya termasuk M829 (sebuah versi awal dari M829A1, yang mulai digunakan pada 1985), dan M830 High Explosive Anti-Tank (HEAT, yang memiliki jangkauan maksimum efektif 3.000 meter). Peluru (M829A1) Panjang: 780 mm, berat: 4,9 Kg. Perkiraan kinerja penetrasi (M829A1): 610 mm pada 2000 meter.
Amunisi generasi berikutnya, yang disebut-120mm APFSDS T M829A2, mulai digunakan pada tahun 1994, dan merupakan amunisi penetrator baja yang diproduksi oleh General Dynamics Ordnance and Tactical Systems untuk meriam 120mm M256 dari tank M1A1 dan M1A2. Ini adalah teknologi perbaikandari M829A1, "Silver Bullet" Desert Storm. Amunisi baru memperlihatkan beberapa performa yang menguntungkan. Ini termasuk penggunaan proses manufaktur khusus untuk meningkatkan kualitas struktural penetrator uranium depleted. Ini, ditambah dengan penggunaan composites baru untuk sabot, bersama-sama dengan propelant baru, memberikan keunggulan kinerja penetrator. Gabungan fitur ini akan meningkatkan kecepatan peluru M829A2 sekitar 100 m/detik lebih besar dari M829A1 (hingga sekitar 1675 m/detik. Panjang proyektil: 780 mm, berat: 4,6 Kg. Perkiraan kinerja penetrasi: 730 mm pada 2000 meter.
Munisi 120mm APFSDS-T M829A3 adalah generasi ketiga dari amunisi uranium depleted. Amunisi ini akan menggantikan M829A1 dan M829A2. Amunisi dianggap sebagai amunisi anti-lapis baja terkuat di dunia. Amunisi M829A3 akan memberikan tank M1A1 dan M1A2 Abrams kemampuan penetrasi lapis baja yang lebih besar daripada generasi sebelumnya, dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi, atau dapat diartikan sebagai letalitas yang lebih besar pada jarak jangkau yang lebih jauh. Penetrator energi kinetis Long-rod mempunyai berat 10,0 Kg, dan Panjang adalah 924 mm. Kecepatan peluru: 1.555 m/detik. Perkiraan kinerja penetrasi: 765 mm pada 2000 meter.
Amunisi 120mm APFSDS-T M829A3 telah disetujui untuk produksi pada 2003. Alliant Techsystems Inc (ATK) akan memproduksi sabot; beban, merakit dan pengepakan amunisi, serta memberikan dukungan logistik. Produksi M829A3 oleh dilakukan di Rocket Center, West Virginia.
Penetrator Energi Kinetik yang lebih baru seperti M829A2 dan sekarang M829A3, telah dikembangkan untuk mengalahkan desain lapis baja Kontakt-5, yang digunakan pada MBT T-80U dan T-90S. M829A2 yang merupakan respon cepat, yang dikembangkan untuk ERA jenis baru. M829A3 yang merupakan perbaikan lebih lanjut, yang dirancang untuk mengalahkan metode perlindungan lapis baja apapun di masa depan seperti lapis baja baru tipe Kaktus, yang saat ini hanya dilihat pada tank purwarupa seperti Tank T-80UM2 "Chiorny Oriol" (Black Eagle).
Bersambung...........
Diterjemahkan secara bebas dari www.fprado.com
0 komentar:
Posting Komentar