Pada akhir 1951 berhasil melakukan adaptasi dari airframe MiG-17 untuk dipasangi mesin turbojet Mikulin AM-5 2.600kg dengan kode Izdeliye SM-1 atau I-340. Merupakan pesawat uji mesin, SM-1 menunjukkan efektifitas pemasangan side-by-side mesin turbojet, berhasil mencapai kecepatan 1.193 kmh pada ketinggian 1.000m dan 1154 kmh pada 5.000m. Ketinggian 5.000m dicapai dalam 0.94 menit.
Kesuksesan yang dicapai SM-1 membuat semangat untuk membuat proposal pesawat tempur dengan perancangan mesin dan power plant yang sama, SM-2, sebuah pesawat kursi tunggal dengan konfigurasi sayap yang mirip dengan I-350 dengan sayap tertekuk ke belakang 60 derajat di pangkalnya.
SM-2 bermesin dua turbojet AM-5F dengan rating afterburning 2.700 kg dan mempunyai persenjataan dua senapan N-37D 37mm di akar sayapnya. Pesawat ini diberi kode I-360, dan terbang pertama kali pada 24 Mei 1952. Pesawat ini mempunyai ekor horizontal “T” yang unik, dan pada 25 Juni pesawat ini mampu mencapai kecepatan 1.04 Mach. Uji terbang selanjutnya menunjukkan sayap menutupi ekornya pada penyerangan sudut tinggi, dan untuk mengatasi masalah ini, ekor pesawat direndahkan sampai pertengahan sirip. Penerbangan uji (SM-2A) menunjukkan sedikit kemajuan dan permukaan ekornya diturunkan hingga sama dengan sirip (SM-2B) yang diikuti dengan penambahan permukaan ekor vertikal. Dengan perubahan peningkatan besar yang memuaskan diperoleh dalam hal pengendalian (handling) pesawat.
Akan tetapi, purwarupa ini hilang pada penerbangan ke 132-nya sebagai akibat dari kibasan/getaran ekornya. Tercatat kecepatan maksimum yang dapat di capai adalah 1.19 Mach, tetapi tidak ada data performa pesawat secara detail.
Take-off weight: 6820 kg; 15036 lb
DIMENSIONS:
Wingspan: 9.04 m; 29 ft 8 in
Length: 13.90 m; 45 ft 7 in
Height: 3.95 m; 12 ft 12 in
0 komentar:
Posting Komentar