Role: Fighter
Manufacturer: Messerschmitt
Designed by: Willy Messerschmitt
First flight: never flown
Primary user: Luftwaffe (intended)
Number built: 1
Manufacturer: Messerschmitt
Designed by: Willy Messerschmitt
First flight: never flown
Primary user: Luftwaffe (intended)
Number built: 1
Messerschmitt P.1101 adalah nama unruk pesawat tempur mesin-jet-tunggal, satu-tempat duduk yang dikembangkan untuk merespon Emergency Fighter Program pada Juli 1944, yang mencari generasi kedua untuk pesawat tempur jet untuk Third Reich. Karakteristik unik dari purwarupa Me P.1101 adalah bahwa sayap dapat ditekuk dan diatur sebelum penerbangan, fitur yang disempurnakan pada pesawat “variable-sweep” seperti Bell X-5, F-111 dan F-14 Tomcat.
Desain dan Pengembangan
Dalam 9 hari setelah pengumuman spesifikasi desain yang dibutuhkan Emergency Figter Program pada 15 Juli 1944, biro desain Messerschmitt membuat desain awal P.1101. Pesawat ini dikembangkan dengan bodi pesawat pendek dan lebar, roda pendaratan tricycle, dan sayap yang terpasang di tengah bodi pesawat yang bisa diatur sudut tekukannya dari 40 derajat hingga 26 derajat. Mesin jet tunggal He S 011 akan dipakai di dalam bodi pesawat dengan dua intake udara di samping kokpit. Ekornya mempunyai konfigurasi V dan mempunyai “boom” runcing yang memanjang melebihi pengeluaran jet, sementara kokpitnya terpasang di bagian depan, dengan kanopi terintegrasi dengan bodi pesawat dan hidung pesawat bulat pada pesawat.
Pada akhir Agustus 1944, desain awal dirubah dengan memperpanjang bodi pesawat dan merampingkannya, dan bagian hidung kerucut ditambahkan pada depan kokpit. Desain sayap bersudut ganda ditinggalkan dan memakai desain sayap milik Me 262. Desain akhirnya disepakati pada 10 November 1944 dan material produksinya mulai dipilih 4 Desember 1944.
Purwarupa Produksi
Semakin buruknya perang, menyebabkan pengembangan pesawat ini terhambat. Produksi purwarupanya dimulai di Messerschmitt's Bavarian Oberammergau Complex dan penerbangan pertamanya diperkirakan pada Juni 1945.
Purwarupa Me P.1101 V1 memakai konstruksi bodi pesawat duralumin, memakai desain sayap dari Me-262 dengan sudut yang dapat diatur secara manual sebelum terbang dari 30, 40 dan 45 derajat, menjadikannya sebagai pelopor desain pesawat “variable-geometry”. Intake ganda ditinggalkan dan diganti menjadi intake hidung tunggal, dan kanopinya diubah menjadi desain gelembung, yang menawarkan visibilitas pilot yang lebih baik. Purwarupa produksi ini juga menampilkan desain ekor T konvensional, yang dibuat dari kayu dan “boom” ekor tetap dipasang seperti desain awal. Roda pendaratannya memakai desain tricycle yang dapat distir dan dimasukkan. Purwarupa-nya dilengkapi dengan mesin jet Jumo 004B, yang dapat dengan mudah digantikan dengan mesin He S 011 yang lebiih kuat. Sebagai tambahan, purwarupa produksi ini juga dilengkapi dengan kokpit pertekanan dan kanopi berlapis baja.
Postwar
Desain dan Pengembangan
Dalam 9 hari setelah pengumuman spesifikasi desain yang dibutuhkan Emergency Figter Program pada 15 Juli 1944, biro desain Messerschmitt membuat desain awal P.1101. Pesawat ini dikembangkan dengan bodi pesawat pendek dan lebar, roda pendaratan tricycle, dan sayap yang terpasang di tengah bodi pesawat yang bisa diatur sudut tekukannya dari 40 derajat hingga 26 derajat. Mesin jet tunggal He S 011 akan dipakai di dalam bodi pesawat dengan dua intake udara di samping kokpit. Ekornya mempunyai konfigurasi V dan mempunyai “boom” runcing yang memanjang melebihi pengeluaran jet, sementara kokpitnya terpasang di bagian depan, dengan kanopi terintegrasi dengan bodi pesawat dan hidung pesawat bulat pada pesawat.
Pada akhir Agustus 1944, desain awal dirubah dengan memperpanjang bodi pesawat dan merampingkannya, dan bagian hidung kerucut ditambahkan pada depan kokpit. Desain sayap bersudut ganda ditinggalkan dan memakai desain sayap milik Me 262. Desain akhirnya disepakati pada 10 November 1944 dan material produksinya mulai dipilih 4 Desember 1944.
Purwarupa Produksi
Semakin buruknya perang, menyebabkan pengembangan pesawat ini terhambat. Produksi purwarupanya dimulai di Messerschmitt's Bavarian Oberammergau Complex dan penerbangan pertamanya diperkirakan pada Juni 1945.
Purwarupa Me P.1101 V1 memakai konstruksi bodi pesawat duralumin, memakai desain sayap dari Me-262 dengan sudut yang dapat diatur secara manual sebelum terbang dari 30, 40 dan 45 derajat, menjadikannya sebagai pelopor desain pesawat “variable-geometry”. Intake ganda ditinggalkan dan diganti menjadi intake hidung tunggal, dan kanopinya diubah menjadi desain gelembung, yang menawarkan visibilitas pilot yang lebih baik. Purwarupa produksi ini juga menampilkan desain ekor T konvensional, yang dibuat dari kayu dan “boom” ekor tetap dipasang seperti desain awal. Roda pendaratannya memakai desain tricycle yang dapat distir dan dimasukkan. Purwarupa-nya dilengkapi dengan mesin jet Jumo 004B, yang dapat dengan mudah digantikan dengan mesin He S 011 yang lebiih kuat. Sebagai tambahan, purwarupa produksi ini juga dilengkapi dengan kokpit pertekanan dan kanopi berlapis baja.
Postwar
Pada saat pasukan infantri AS menemukan komplek Oberammergau pada 29 April 1945, Purwarupa Me P.1101 V1 sudah selesai 80%. Purwarupa ini akhirnya dibawa ke Bell Aircraft Works di Buffalo, New York pada 1948 dalam keadaan rusak parah. Kerusakan ini tidak dapat diperbaiki, walaupun beberapa desainya akhirnya digunakan dalam pengembangan pesawar Bell X-5, yang menjadi pesawat pertama yang mampu melakukan perubahan geometri sayap selama penerbangan. Sisa P.1101 menjadi rongsokan dan dibuang pada 1950an.
Spesifikasi
General characteristics
Crew: one, pilot
Length: 8.98 m (29 ft 5 in)
Wingspan: 8.06 m (26 ft 5 in)
Height: 3.5 m (11 ft 6 in)
Wing area: 13.6 m² (146 ft²)
Empty weight: 2,594 kg (5,718.78 lb)
Loaded weight: 4,064 kg (8,960 lb)
Max takeoff weight: 4,500 kg (9,900 lb)
Powerplant: 1× Jumo 004B
* Fuel capacity : 1,000 liters (264 gallons)
Performance
Maximum speed: 980 km/h (Mach 0.8) (612.5 mph)
Cruise speed: 985 km/h at 7,000 m (616 mph at 22,965 feet)
Range: 1,500 km (932 miles)
Service ceiling 12,000 m (39,370 ft)
Rate of climb: 22.2 m/s (73 ft/s)
Wing loading: 236 kg/m² (42.87 lb/ft²)
Max wing loading : 296.5 kg/m²
Maximum speed: 980 km/h (Mach 0.8) (612.5 mph)
Cruise speed: 985 km/h at 7,000 m (616 mph at 22,965 feet)
Range: 1,500 km (932 miles)
Service ceiling 12,000 m (39,370 ft)
Rate of climb: 22.2 m/s (73 ft/s)
Wing loading: 236 kg/m² (42.87 lb/ft²)
Max wing loading : 296.5 kg/m²
Armament
None for prototype
2 or 4 × 30 mm MK 108 cannons and 4 × X-4 air-to-air missiles on production version
None for prototype
2 or 4 × 30 mm MK 108 cannons and 4 × X-4 air-to-air missiles on production version
Foto: www.aviastar.org
0 komentar:
Posting Komentar