Pembaca pasti sudah tidak asing lagi dengan senapan serbu yang bernama SS1 buatan PT. Pindad bandung. Seperti apa kiprahnya dan bagaimana perbandingannya dengan produksi luar negeri seperti M16 (Amerika) dan AK47 (Rusia). Banyak orang yang tidak menyadari bahwa SS1 buatan Pindad tak kalah hebatnya di bandingkan buatan luar negeri dan sudah teruji di berbagai event-event kejuaraan menembak internasional dengan menyabet Juara umum.
SS1 (Senapan Serbu 1) terkenal akan akurasinya yang tinggi bila di bandingkan dengan M16 buatan Amerika dan AK47 buatan Rusia namun daya tahannya masih dibawah AK47 dan di atas M16. Meski sudah berumur puluhan tahun tapi sampai sekarang kegunaannya masih bisa dihandalkan bahkan di tubuh TNI masih bercokol SS1 sebagai Senjata standart pasukannya.
SS1 (Senapan Serbu 1) terkenal akan akurasinya yang tinggi bila di bandingkan dengan M16 buatan Amerika dan AK47 buatan Rusia namun daya tahannya masih dibawah AK47 dan di atas M16. Meski sudah berumur puluhan tahun tapi sampai sekarang kegunaannya masih bisa dihandalkan bahkan di tubuh TNI masih bercokol SS1 sebagai Senjata standart pasukannya.
Medan pertempuran di Aceh, Timor timur dan Papua sudah cukup membuktikan tentang kemampuan SS1 di lapangan sebenarnya, Tidak benar bila ada yang mengatakan bahwa SS1 larasnya mudah sekali melengkung atau bengkok bila senjata di tembakkan secara terus menerus. Karena kenyataan dilapangan tidak ada bahkan tidak pernah di temukan fakta-fakta yang mendukung ungkapan dan isu tersebut, padahal Pindad akan merasa senang sekali bila ada yang melaporkan setiap ketidak beresan yang di alami SS1 ciptaannya tersebut karena bisa digunakan sebagai penelitian ulang dan memperbaiki kualitasnya agar lebih bagus.
Banyak negara yang mengakui dan minatnya akan senapan tersebut seperti Filipina dan Mali, tapi sikap yang berbalik terhadap petinggi TNI yang suka sekali membeli perlengkapannya dari luar.
Dari sejarahnya SS1 di beli lisensinya dari Belgia yang bernama Fabrique Nationale (FN). Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 4,01 kg. Senapan ini bersama-sama dengan M16, Steyr AUG dan AK-47 menjadi senapan standar TNI dan POLRI, tapi karena diproduksi di Indonesia, senapan ini paling banyak digunakan.
Berbagai macam varian SS1
- SS1-V1 — Varian dasar bagi SS1. Laras standar dengan popor lipat.
- SS1-V2 — Varian pendek dari SS1, larasnya diperpendek.
- SS1-V3 — Varian standar dengan popor tetap.
- SS1-V4 — Serupa dengan varian V1, ditambah dengan teleskop.
- SS1-V5 — Varian terkecil dari semua varian dengan laras 252 mm dan berat 3,37 kg dan popor lipat. Dirancang untuk teknisi, operator artileri, kru tank, paukan garis belakang, dan pasukan khusus.
- SS1-R5 Raider — Sub varian V5 yang dirancang khusus untuk pasukan khusus terbaru TNI Raider. R adalah kependekan dari Raider dan R5 dibuat khusus untuk batalyon ini saja. SS1-R5 memiliki rancangan lebih ramping dan ringan.
- SS1 seri M — Dibuat untuk korps Marinir. Dengan proses pengecatan spesial untuk menahan air laut dan tidak mudah berkarat. Varian ini dirancang untuk tetap dapat digunakan setelah masuk lumpur atau pasir. Terdapat tiga varian: M1 dengan laras panjang dan popor lipat; M2 dengan laras pendek dan popor lipat; dan M5 Commando.
- Sabhara V1-V2 — Pengembangan varian ini dikhususkan untuk kepolisian, yaitu perlunya kemampuan melumpuhkan bukan membunuh. Varian ini menggunakan peluru 7.62 x 45 mm PT Pindad.
0 komentar:
Posting Komentar