Global Hawk adalah pesawat tanpa awak (UAV) yang dikembangkan oleh AU dan AL AS untuk pengumpulan data intelijen dan pengintaian pergerakan dan posisi musuh. Walaupun merupakan salah satu UAV terbesar yang pernah dibuat, tetapi sistem UAV ini beroperasi pada jarak yang lebih jauh dan lebih lama dari UAV sebelumnya sebagai kelebihannya. UAV ini dapat sangat berperan dalam rangka pencarian atau pertempuran terhadap musuh yang susah ditemukan dan selalu bergerak tanpa membahayakan pilot sendiri dalam bahaya.
Walaupun harganya yang terbilang sangat mahal ($123 juta), harapannya dalam perang masa datang, UAV ini dapat dibuat lebih efisien dan lebih aman dengan adanya mata-mata di udara. Global Hawk mempunyai sensor yang dibuat oleh Raytheon, sistem sensor oleh Hughes dan unit ini beroperasi melalui sebuah sateli dengan “data-link”. Koneksi data ini memungkinkan transfer informasi penuh dalam bentuk video dan foto. Seperti UAV modern lain, Global Hawk melacak posisi-nya dengan GPS.
Bersama dengan AU dan AL AS, sistem Global Hawk juga dipertimbangkan akan dipakai oleh sekutu AS termasuk Australia, Kanada dan Korea Selatan. ((wah Australia nih... Jangan-jangan buat mata-matain kitee.... )). UAV ini juga akan dijual ke Eropa dengan nama EuroHawk. Model ini akan dilengkapi dengan alat intai EADS. UAV ini telah membuat sejarah aviasi dengan terbang menyeberangi Samudera Pasifik dari AS sampai Australia.
Specifications:
Model: Northrop Grumman / Ryan Aeronautical RQ-4 Global Hawk
Length: 43.96 ft; 13.40 m
Width: 115.81 ft; 35.30 m
Height: 15.09 ft; 4.60 m
Engine(s): 1 x Allison Rolls Royce AE3007H turbofan engine developing 7,050lbs of thrust.
Empty Weight: 8,488 lbs; 3,850 kg
MTOW: 25,600 lbs; 11,612 kg
Max Speed: 404 mph; 650 km/h; 351 kts
Max Range: 13,809 miles; 22,224 km
Ceiling: 65,000 ft | 19,812 m; 12.3 miles
Climb Rate: Not Available
Hardpoint: 0
Armament Payload of 2,000 lbs.
Crew: None
Operators the United States of America
Diterjemahkan secara bebas dari www.fas.org
0 komentar:
Posting Komentar